Komunitas Pembelajar Independen: November 2007

Konsisten untuk Malas

kategori:

Setelah berkutat dengan masalah layout yang tak kunjung selesai. Saya akhirnya menyerah (untuk sementara) dan berfokus pada isi yang menurut para sesepuh di blogosphere, jangka panjangnya lebih bernilai dan menguntungkan. Jadi ingat pepatah kuno (dikatakan 8000 tahun yang lalu oleh mbahnya fir’aun,) yang berbunyi “Jangan melihat blog dari layoutnya”!

Sepekan terakhir, saya mulai belajar prinsip yang baru tapi sudah usang. Baru saya terapkan di dunia internet tapi cukup lama untuk diketahui oleh seluruh makhluk yang bisa berpikir. Prinsip sederhana yang bernama konsistensi, atau continuity, or istiqomah. Yup… Saya merasa semua dari Anda pernah mengalaminya seperti saya, lalu hal apakah yang begitu umum dan terkenal kecuali rasa malas?!

Dan, walaupun tidak dengan cara yang sama, suatu saat kita pasti akan merasa jenuh, bosan, malas dan teman teman lainnya yang mendeskripsikan semua perasaan tidak enak dalam hati, Anda tahu kan kalau hati sudah tidak enak, mau makan apa aja pasti agak eneg (lho?!). Semua perasaan tidak enak atau eneg itu saya rangkum menjadi dua kata; perasaan negatif.
Anda tidak usah repot-repot untuk terus membaca artikel ini kalau ingin tahu kenapa dan kemana, karena saya ingin membahas tentang bagaimana menikmati hidup dengan perasaan negatif.

Saya mulai dengan kesepakatan bahwa yang saya maksud dengan perasaan negatif adalah semua hal yang membuat hari kita terasa buruk, tidak bersemangat, atau kata teman saya yang dari Londun, Madsu (wah, ternyata ada yang lebih Madsu dari saya karena belum tahu artinya adalah Masa Depan Suram! Hehehe, Piis meen!)

Oke, mulai serius!

Sebagai manusia, sewajarnya kalau perasaan kita selalu mondar-mandir dari positif ke negatif. Hal kodrati yang kalau kita lawan, artinya kita melawan seluruh alam semesta yang memang terjalin dari plus dan minus, yin dan yang. Karena diantara dua hal tersebut kita bisa mengalami keseimbangan. Dan keteraturan adalah kondisi terjadi apabila hal yang positif besarnya tidak kalah dengan hal negatif, begitu juga sebaliknya. Saya sendiri bertanya-tanya, apa yang akan polisi lakukan apabila di dunia ini tidak ada penjahat?

Nah, setelah memahami dan menyadari bahwa dunia kita diciptakan berdampingan antara hitam dan putih, gelap dan terang, serta sedih dan bahagia. Dapatkah kita menikmati hidup bahagia saat kita merasa sedih? Jawabannya, tidak semudah membalik telapak tangan, tapi tidak sesulit membalikkan telapak kaki.

Karena, kita sudah terbiasa untuk beranggapan bahwa positif itu baik dan negatif itu buruk. Seperti halnya kita sudah terbiasa untuk tertawa apabila senang dan menangis ketika sedih. Karena memang sewajarnya demikian. Dan akan menjadi aneh apabila Anda seorang diri mengejar kesedihan dan menghindari kesenangan. Saya tidak berusaha mendoktrin Anda untuk membaikkan yang buruk dan memburukkan yang baik. Karena itu akan merusak tatanan dunia. Tapi saya mengajak Anda untuk menemukan tombol dalam diri Anda yang dapat mengatur emosi Anda. Merasa sedikit sedih ketika bersenang-senang, dan merasa sedikit senang karena masih bisa bersedih.

Sebuah contoh kasus, pernahkah Anda melihat atau mendengar orang yang sangat-sangat gembira, sampai menangis? Saya kira sebagian besar pernah. Tapi, tahukah Anda ada orang yang sedemikian sedihnya sampai tertawa-tawa? Sebagian besar menjawab; orang gila!
Walaupun tidak se-ekstrim itu, dari contoh diatas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa apabila kita larut dalam suatu perasaan kita akan mengalami hal yang sebaliknya. Apakah teori ini terbukti? Saya tidak tahu, tapi saya tahu kadang kadang saya merasakannya. Dan sedikit hal yang sering saya lakukan untuk menikmati hal-hal negatif dalam hidup saya adalah, larut+menikmati=Ikhlas

Sebagai penutup, perasaan adalah hal yang abstrak, sebagaimana sang pujangga pernah bertitah “Dalamnya laut bisa diukur, tapi dalamnya hati, tiada yang pernah masuk dan mencari terumbu karang di dalamnya”. Artinya, hal tersebut mungkin tidak berlaku sama dengan Anda, tapi bagaimanapun caranya, saya sangat menganjurkan Anda untuk menemukannya. Karena saya yakin, hidup akan lebih berharga apabila kita bisa menikmati baik positif maupun negatifnya hari hari kita. So, make a decision to get a better live, or the best.

*)
1. Tolong jangan laporkan saya ke pihak yang berwajib karena merusak bahasa.
2. bagi yang bertanya-tanya kenapa saya mengawali tulisan ini dengan membahas rasa malas yang ga nyambung dengan isi artikel : sebenarnya saya lagi malas menulis karena saya malas kalau tahu anda menjadi malas gara-gara membaca tulisan tentang bermalas-malas, dan begitu saya tahu begitu banyak kata malas diparagraf ini, saya sungguh sungguh muak dan malas dengan kata malas dan semua hal yang berhubungan dan ada kaitannya dengan malas, kapan anda akan malas untuk meneruskan membaca? Dan sudahkah anda merasa malas untuk merasa malas??*#@?!>^_^<

Expand...

Wah.... hancur sudah templateku...

kategori:

wah, kayaknya sekarang ini lagi musim percobaan utak atik blog. jadi buat pengunjung setia Independent Learning Community, harap bersabar ya....

Expand...

Resep Manjur Jadi Kaya Dengan merasa Kaya!

kategori: ,

Berapa banyak orang kaya di dunia?

Berapa banyak orang kaya yang makin kaya di dunia? dan…

Berapa banyak orang yang ingin kaya? Bagaimana caranya?!

Jawaban soal pertama.

Hanya 10% dari populasi dunia yang masuk kategori Kaya (Rich). Itu adalah yang saya tahu. Dulu saya tahu hal ini dari buku buku Robert T Kiyosaki yang memberi tahu teori 90/10; yaitu teori tentang 90% uang beredar di dunia dimiliki oleh 10% orang. Begitu juga sebaliknya. 90% orang memperebutkan sisa uang beredar yang 10%.

Kalau ada yang tidak setuju dengan Robert T Kiyosaki, silahkan lanjut membaca…

Kedua kalinya saya membaca hal tersebut. Tercantum dalam buku “Why We Want You To Be Rich” yang merupakan kolaborasi dari Robert T Kiyosaki dan Donald Trump!

Siapa itu Donald Trump? Ia adalah Raja Properti di Amerika yang mendirikan Trump Tower di pusat kota New York. Saya ingat pernah mendownload daftar kekayaan Donald Trump yang meliputi property, hotel, kasino, lapangan golf beserta klubnya. Ia juga produser dari acara TV the Apprentice (CMIIW), juga beberapa periode dari Miss Universe dan Miss USA dan miss-miss yang lainnya (tidak termasuk Miss-understan…ding!), tapi termasuk di dalam “kekuasaannya” lembaga pendidikan yang bernama Trump University.

Jawaban soal kedua.

Hanya 5% dari kelompok orang yang pertama yang masuk kelompok orang kedua. Its mean, tidak sampai 1% dari populasi dunia yang mencapai posisi ini. Bisa Anda bayangkan?

(yah… Anda benar!) Setidaknya data tersebut “valid” untuk orang Amerika (karena saya juga agak ragu, Indonesia disurvey ga ya? J).

Tapi benar atau tidaknya data tersebut. Saya tahu pasti kalau saya tidak termasuk kelompok yang pertama, apalagi yang kedua! T_T, So….

Would you like to join me in the third category?!

Jika iya, mari kita lanjutkan, tapi sebelum itu, saya ingin menyamakan persepsi bahwa kaya yang dimaksud ini adalah passive income, bahasa kerennya “muda foya-foya, tua kaya-raya, mati masuk surga” J

Mungkinkah?!

Mungkin sekali! Anda juga pernah melihat banyak orang yang sudah membuktikan hal tersebut, kan?! kecuali yang terakhir tentunya. Maksud saya hal itu memang terjadi, saya juga tahu beberapa cara untuk mewujudkan hal itu, antara lain:

Pertama, Jadi anak konglomerat. 99% cara ini bakal berhasil. Tapi untuk masuk golongan pertama ini kemungkinannya ya…. Hanya Tuhan yang tahu! Lha wong kita belum lahir kok! Trus sisanya masuk ke kategori anak konglomenengah atau konglomelarat>

Kedua, Jadi Suami/Istri anak konglomerat. Beruntunglah orang yang mendapatkannya. Tapi bagi yang sudah “salah jalan” atau penganut paham minderisme dan mundurisme kayak saya (yang kalah modal, tampang, gagasan, pikiran dan perasaan!). pakai cara..

Ketiga, Berjuang Hidup-Mati-Hidup-Mati-Hidup…Mati lagi!!!10x untuk jadi kaya. Ini adalah senjata terakhir bagi Anda yang ingin kaya dan mencapai derajat Passive Income. Cara2 non-reguler tidak saya sarankan, karena saya belum pernah mendengar ada pencuri yang punya passive incomeJ. Apalagi masuk surga!

Masalahnya, sangat sedikit orang yang bisa bertahan di cara yang ketiga ini. Seperti yang guru saya katakan. Perlu perjuangan untuk mencapai puncak. Entah itu di dunia nyata atau maya. Semuanya tidak segampang yang dikira. Kalau Anda tidak bermental baja, berhati teguh, berpikiran focus dan tidak suka bekerja keras. Jangan berharap bisa melewati hal ini. Kecuali anda masih mempunyai semangat untuk meneruskan membaca.

Sudah cukupkah saya membuat Anda berpikir bahwa menjadi kaya itu susah???

Kalau begitu cukup kabar buruknya, waktunya untuk kabar baik bagi Anda yang sudah bersusah payah kemari melalui www.cosaaranda.com atau http://seokita.com! Dan kabar baiknya adalah Anda tidak perlu melakukan semua hal diatas untuk menjadi kaya. Ini tidak berarti anda harus berhenti berusaha. Tapi apabila andamenggunakan crackcode yang akan saya berikan. Anda tidak perlu melakukan yang hidup-mati-hidup-mati itu ^_^

Yang paling PERTAMA untuk anda lakukan adalah menentukan tujuan. Apapun itu. Anda bisa mulai dari hal yang kecil seperti mempunyai tambahan penghasilan 500rb/bln. Atau yang lain sesuai keinginan Anda. Saya menetapkan tujuan untuk memperoleh $1200 bulan desember ini. Tercapai atau tidak, bukan urusan Anda dan saya. Karena dalam konteks religi, ini adalah doa yang kita panjatkan kepada Yang Maha Kuasa. Kita kan ga bisa maen tebak-tebakan darimana datangnya rezeki?

Yang paling UTAMA untuk Anda lakukan adalah merasakan bahwa Anda sudah memiliki apa yang Anda inginkan. Bagaimana rasanya ketika Anda menerima uang tambahan 500rb/bln? Bagaimana rasanya ketika Anda datang ke showroom mobil impian Anda? Bagaimana rasanya ketika sebuah cek (eh, sekarang pake WU yah? J) sebesar $1200 datang ke kontrakan saya?. Semakin baik Anda bisa merasakan impian Anda, semakin ikhlas hati anda dan menyerahkannya kepada Yang di Atas, Anda semakin tidak menginginkannya. Lho? Kok bisa?

Bisa saja, karena selanjutnya Anda akan melakukan apa yang PERLU anda lakukan, bukan HARUS lakukan. Anda tidak akan pernah merasa terbebani oleh target Anda. Anda merasa dunia berhenti berputar ketika anda bekerja sepenuh hati untuk mengejar impian Anda. Semuanya terasa begitu menyenangkan. Tidak ada tekanan. Anda tidak perlu mencari jalan pintas. Karena perjalanan Anda begitu mengasyikkan. Lalu tiba-tiba Anda sudah sampai di tujuan. Dan Anda masih ingin terus melakukan perjalanan ke tujuan tujuan yang lebih besar. Artinya… Anda kaya dan semakin Kaya!

Susahkah rumus ini? Saya kira tidak, bahkan begitu sederhananya sehingga kita kadang menganggapnya tidak penting. Diri kita sebagai sebuah operating system terlengkap kadang tidak menerimanya. Kita menginstall software yang harganya jutaan untuk membuat system kita bekerja lebih cepat. Tapi karena kebanyakan software. Apalah daya yang terjadi malah sebaliknya. Bukan bertambah cepat tapi malah –meminjam istilah tukul- loading. Atau lebih parahnya. Nge-hang.

Saya merasakan hal itu. Dan sejujurnya, tidak ingin Anda merasakan hal yang sama (bagi yang belum). Bagi yang lebih berpengalaman, saya akan senang belajar dari pengalaman Anda.


Tulisan terinspirasi dari artikel Fenomena Passive Income di Internet dari http://Seokita.com


NB:

Bagi yang berminat mendownload “freeware” ini, sungguh dipersilahkan! GRATISSS!! Terutama kalau mau di”install” di website/blognya. Saya seneng bangettssss (H2C bakalan dikasih backlink, soale situsnya masih sepi J)

Yang mau kasih komen, mohon maaf penyambutannya kurang ramah, ketinggalan satu artikel

punya cak cosa!

Expand...

Tak Perlu Takut Hidup

kategori:

Berani hidup tak takut mati, takut mati jangan hidup, takut hidup
mati saja! *)

Dulu sekali, waktu saya masih berumur belasan. Kalimat diatas hampir saya lihat setiap hari di pesantren saya. Dan saya bukan termasuk anak yang cepat dewasa sehingga kalimat tersebut hanya mampir sepintas lalu di otak saya yang kebanyakan berisi tentang sun go ku, Conan Edogawa dan lainnya. Karena waktu itu, selama saya bisa makan, tidur, baca komik dan tidak kena hokum. Saya sudah hidup.


Lain dulu lain sekarang tentunya,saat ini dengan sebagai status saya MA atawa Mahasiswa Abadi, sebagaimana MA-MA yang lain (apakabar, saudaraku?!) mau tidak mau saya merasa cemas dengan masa depan saya. Pengalaman saya lebaran yang lalu menguatkan hal itu, kalau tidak percaya lihat saja flashback dibawah ini… wuzt!


Andro dan Budi sedang duduk di beranda rumah. Keduanya sedang asyik mengobrol sambil menikmati teh dan kue lebaran. Terlihat dari jauh terlihat Dedek datang mendekat.

Budi
Wah ndro, udah beda ya lebaran sekarang, ga kayak waktu kita SD dulu, maen perang-perangan!

Andro
Yah, begitulah Bud, dulu kita dikasih duit, beli pistol mainan. Sekarang anak kecil dikasih duit, maen PS lah!

(mereka tertawa, Dedek duduk disamping Budi)

Dedek
Alah… kalian berdua sama aja, masa lalu diinget-inget melulu! Masa depan dong dipikin! Oya, ngomong-ngomong… kamu kan udah tamat Bud, dah dapet kerja belum? Aku baru dapet info penerimaan PNS nih.

Budi
Belum Dek, cari kerja susah, aku aja bingung mau cari kerja apa, bokap sih pengennya aku ya ngelamar PNS.

Andro
Bener dek, ga gampang cari kerja, butuh skill dan pengalaman.


Dedek
(Bingung)
Lho? Kok kamu udah mikirin kerja ndro? Emang kamu udah tamat?


Andro
(menoleh ke Dedek, tertohok!)

Budi
(Tersenyum simpul, nyaris terpingkal-pingkal)


Itu adalah salah satu scenario klasik diantara ratusan scenario nyata para anggota PMI (Persatuan Mahasiswaabad I). Saya tidak menyesali hidup, karena toh saya harus menerima konsekwensi (bahasa tumbuh2an euy!) dari pilihan saya. Ini adalah hidup saya, sebagaimana adanya.


Masalah yang selalu timbul adalah, ketidak percayaan diri tentang… ya itu tadi, masa depan. Hidup yang akan datang terasa susah mengingat sampai sekarang terkadang saya merasa hidup sebagai seorang pecundang. Detik inilah saya baru merasakan begitu “membumi”nya nasihat diatas. Saya sadari bahwa banyak orang yang merasa dirinya gagal seperti saya (dulu). Bukan hanya dalam masalah akademis. Tapi masalah lain dalam hidup yang beragam. Bisnis, karir, keluarga, cinta, teman atau apapun juga. Dan beberapa diantara kita juga pernah mengalami perasaan takut gagal. Sehingga membuat kita takut untuk memulai sesuatu, walaupun mungkin hal itu bisa membawa kita ke kehidupan yang lebih baik. Buat Anda yang masih merasa diri sebagai loser, atau merasa bahwa masalah anda terlalu berat untuk dihadapi dan anda lebih memilih lari. Maka anda layak membaca kalimat ini:


Live is not problem to solve, it’s a reality to enjoy.


Sampai kita menyadari bahwa masalah, keberuntungan, sukses atau berhasil adalah bagian dari permainan bernama hidup. Maka kita tidak akan pernah bisa menikmatinya.


Sebenarnya tulisan ini dibuat untuk memberikan inspirasi pada diri saya sendiri. Tapi kalau ada yang mendapatkan sedikit manfaat dari sini. Saya akan senang sekali.


*) tulisan ini juga ditulis dalam bahasa inggris. Klik disini untuk membaca.


Expand...

belajar... belajar... belajar....

kategori: ,

tiada hari tanpa belajar..


sapa yang ga kenal kata itu? kayaknya asalkan anda pernah "makan" bangku sekolah, hal tersebut sudah menjadi kata wajib. sayangnya, belajar kadang kadang hanya berhenti sampai tingkat S, entah itu S1, S2 atau S3; bahkan ada yang berhenti belajar sampai tingkat SD. minimal kemauan belajarnya.

kalo kata mas descartes, cogito ergo sum, tapi kayaknya saya lebih menganut belajar ergo sum atawa kita belajar maka kita ada, he3x.

So, keep on studying, its not a hard work, but need a patient.

Expand...

About Me

Jejaka Pengelana yang tersesat di 4 dunia, Dunia Nyata, Dunia Mimpi, Dunia Maya dan Dunia Ghaib! Terkadang juga berpindah-pindah antara dimensi Ruang, Waktu dan Tempat. Hanya untuk mengejar rasa dari satu kata, kebahagiaan. Apa yang ada di blog ini adalah tulisan ngawur tapi akan diupdate secara teratur. Seperti halnya donor darah bisa menyehatkan jasad, menulis adalah sarana mengeluarkan "kekeruhan" imajinasi agar hati menjadi jernih, tak diseliputi kabut yang menyesak.