Keberuntungan, sebuah kata yang selalu diinginkan setiap orang, termasuk saya. Sebuah kondisi dimana kita mendapatkan sesuatu yang menyenangkan atau membuat kita bahagia, tanpa diduga. Sayangnya, kita semua tahu bahwa keberuntungan bukan barang murahan, adakah penjelasan mengapa terkadang keberungungan "serasa" jauh dari kita? makhluk apakah keberuntungan itu, sehingga keberadaannya selalu ditunggu? Dan, yang terpenting, apa yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan "keberuntungan"?
Sungguhpun, darimana datangnya keberuntungan tidak pernah ada yang tahu pasti. Ada yang bilang keberuntungan datang dari lahir ("ah... dia kan beruntung jadi anaknya orang kaya"), ada yang bilang keberuntungan terwujud dari lingkungan ("betapa beruntungnya dia bisa sekolah di tempat elite kayak gitu"), bahkan, ada yang bilang keberuntungan datang dari langit ("wah, mimpi ketiban durian runtuh semalam!"hehehe). Darimana pun asalnya, tetap saja hal itu masih misteri. Setidaknya dulu.
Maksudnya?
Yah, saya tidak pasti pernah membaca artikel ini dimana, tapi saya tahu pasti isinya seperti ini. Bahwa ada penelitian tentang sekelompok di amerika orang yang diberi lotre, tentu saja mereka terbagi ke dua bagian besar, yang satu adalah orang yang sering merasa dirinya sial, dan yang lain selalu merasa beruntung setiap saat. Dan hasilnya sudah bisa ditebak. Kelompok yang merasa dirinya beruntung ternyata lebih banyak menang daripada kelompok tetangganya yang merasa tidak beruntung. Anehkah?
Saya kira tidak juga, karena saya yakin sebagian besar dari Anda juga pernah merasakannya, walaupun secara tidak sadar. Begini, pernahkah suatu hari Anda bangun pagi dan langsung tersentak karena ketika Anda melihat jam, Anda terlambat. Lalu, Anda terburu buru mandi, sarapan tidak sempat, baju baru disetrika sebelah. Berangkat ke kantor atau ke kampus, jalan macet, ada orang nyalip sembarangan, hampir nabrak kucing. Sampai kantor atau kampus, sudah terlambat, bos atau dosen menyambut dengan senyuman kecut. Rupanya laporan atau tugas tertinggal pula. Kemudian, pulang kerja atau kuliah... sudahlah, anda tahu seterusnya kan?!. Saya yakin dari sanalah muncul istilah bad day or good day.
Oke, Anda tahu maksud saya sekarang?
Nah, pertanyaannya darimana datangnya itu semua? Jawabannya sesederhana pertanyaannya, yaitu dari pikiran dan perasaan. Kenapa saya bilang begitu? Karena memang itu jawaban yang paling tepat. Kembali ke cerita di atas, tentunya ketika tidur kita masih merasa nyaman (kalo tidurnya gelisah, itu banyak utang namanya!). Tapi sesaat setelah kita bangun dan melihat ke arah jam, pikiran kita langsung berteriak "Astaga!" dan membuat perasaan kita takut. Dan "start" dipagi hari inilah berujung ke "kesengsaraan" hidup (alamak istilahnya..!) seperti tadi. Kuncinya hanya di bangun pagi, kebanyakakan dari kita terbiasa bangun dan memikirkan apa yang akan kita hadapi, yang jelas membuat kita "kurang". Walaupun dari kecil kita sudah sering diajarkan untuk bangun dan memikirkan apa yang sudah kita dapatkan yaitu tidur, karena seharusnya itu akan membuat kita merasa "lebih". (Saya adalah salah satu orang yang sering lupa baca doa habis tidur yang awalnya saja sudah berbunyi "alhamdulillah...")
Wah, apa hubungannya bangun pagi sama keberuntungan?
Saatnya kita membicarakan topik utama (yang tadi baru intro lho...) tentang keberuntungan. Karena pada dasarnya orang yang beruntung adalah orang yang sering berterima kasih. Contoh paling sederhana, suatu saat kalau Anda hampir kecelakaan, alih alih berucap f**k y*u atau sejenisnya, TAPI ucapkanlah "terima kasih... untung ga jadi kecelakaan". Hal yang sederhana ini sangat membantu menentukan apakah Anda termasuk orang beruntung atau buntung. Karena rahasianya adalah kita terbiasa untuk bersikap seperti apa. Merasa "sial" kah karena hampir celaka, atau merasa "beruntung" karena selamat.
Kalau Anda sudah membiasakan diri (untuk beruntung, bukan untuk hampir kecelakaan!) baru hidup terasa seperti di surga (hehe). Kenapa? karena setiap yang terjadi anda rasakan manfaatnya. Baik atau buruk, sukses atau gagal, benar atau salah semuanya terasa lebih menguntungkan. Karena seperti diawal cerita tadi, ternyata rahasia kelompok orang beruntung yang menang lotre tadi adalah, karena mereka merasa bisa melakukannya, akhirnya mereka melakukannya dengan senang dan berulang ulang, walaupun beberapa kali mereka kalah. Sedangkan kelompok yang tidak beruntung, mereka melakukannya sekali, gagal dan mengatakan "kayaknya aku ga cocok deh sama bisnis model ginian".
Nah, untuk menguji pemahaman Anda (halah!), saya ingin sedikit partisipasi Anda untk menjawab pertanyaan "mengapa orang kaya makin kaya dan orang miskin makin miskin?". Bagi yang menyimak artikel ini, pertanyaan ini sungguh gampang dijawab. Tidak percaya? Coba aja!
Sungguhpun, darimana datangnya keberuntungan tidak pernah ada yang tahu pasti. Ada yang bilang keberuntungan datang dari lahir ("ah... dia kan beruntung jadi anaknya orang kaya"), ada yang bilang keberuntungan terwujud dari lingkungan ("betapa beruntungnya dia bisa sekolah di tempat elite kayak gitu"), bahkan, ada yang bilang keberuntungan datang dari langit ("wah, mimpi ketiban durian runtuh semalam!"hehehe). Darimana pun asalnya, tetap saja hal itu masih misteri. Setidaknya dulu.
Maksudnya?
Yah, saya tidak pasti pernah membaca artikel ini dimana, tapi saya tahu pasti isinya seperti ini. Bahwa ada penelitian tentang sekelompok di amerika orang yang diberi lotre, tentu saja mereka terbagi ke dua bagian besar, yang satu adalah orang yang sering merasa dirinya sial, dan yang lain selalu merasa beruntung setiap saat. Dan hasilnya sudah bisa ditebak. Kelompok yang merasa dirinya beruntung ternyata lebih banyak menang daripada kelompok tetangganya yang merasa tidak beruntung. Anehkah?
Saya kira tidak juga, karena saya yakin sebagian besar dari Anda juga pernah merasakannya, walaupun secara tidak sadar. Begini, pernahkah suatu hari Anda bangun pagi dan langsung tersentak karena ketika Anda melihat jam, Anda terlambat. Lalu, Anda terburu buru mandi, sarapan tidak sempat, baju baru disetrika sebelah. Berangkat ke kantor atau ke kampus, jalan macet, ada orang nyalip sembarangan, hampir nabrak kucing. Sampai kantor atau kampus, sudah terlambat, bos atau dosen menyambut dengan senyuman kecut. Rupanya laporan atau tugas tertinggal pula. Kemudian, pulang kerja atau kuliah... sudahlah, anda tahu seterusnya kan?!. Saya yakin dari sanalah muncul istilah bad day or good day.
Oke, Anda tahu maksud saya sekarang?
Nah, pertanyaannya darimana datangnya itu semua? Jawabannya sesederhana pertanyaannya, yaitu dari pikiran dan perasaan. Kenapa saya bilang begitu? Karena memang itu jawaban yang paling tepat. Kembali ke cerita di atas, tentunya ketika tidur kita masih merasa nyaman (kalo tidurnya gelisah, itu banyak utang namanya!). Tapi sesaat setelah kita bangun dan melihat ke arah jam, pikiran kita langsung berteriak "Astaga!" dan membuat perasaan kita takut. Dan "start" dipagi hari inilah berujung ke "kesengsaraan" hidup (alamak istilahnya..!) seperti tadi. Kuncinya hanya di bangun pagi, kebanyakakan dari kita terbiasa bangun dan memikirkan apa yang akan kita hadapi, yang jelas membuat kita "kurang". Walaupun dari kecil kita sudah sering diajarkan untuk bangun dan memikirkan apa yang sudah kita dapatkan yaitu tidur, karena seharusnya itu akan membuat kita merasa "lebih". (Saya adalah salah satu orang yang sering lupa baca doa habis tidur yang awalnya saja sudah berbunyi "alhamdulillah...")
Wah, apa hubungannya bangun pagi sama keberuntungan?
Saatnya kita membicarakan topik utama (yang tadi baru intro lho...) tentang keberuntungan. Karena pada dasarnya orang yang beruntung adalah orang yang sering berterima kasih. Contoh paling sederhana, suatu saat kalau Anda hampir kecelakaan, alih alih berucap f**k y*u atau sejenisnya, TAPI ucapkanlah "terima kasih... untung ga jadi kecelakaan". Hal yang sederhana ini sangat membantu menentukan apakah Anda termasuk orang beruntung atau buntung. Karena rahasianya adalah kita terbiasa untuk bersikap seperti apa. Merasa "sial" kah karena hampir celaka, atau merasa "beruntung" karena selamat.
Kalau Anda sudah membiasakan diri (untuk beruntung, bukan untuk hampir kecelakaan!) baru hidup terasa seperti di surga (hehe). Kenapa? karena setiap yang terjadi anda rasakan manfaatnya. Baik atau buruk, sukses atau gagal, benar atau salah semuanya terasa lebih menguntungkan. Karena seperti diawal cerita tadi, ternyata rahasia kelompok orang beruntung yang menang lotre tadi adalah, karena mereka merasa bisa melakukannya, akhirnya mereka melakukannya dengan senang dan berulang ulang, walaupun beberapa kali mereka kalah. Sedangkan kelompok yang tidak beruntung, mereka melakukannya sekali, gagal dan mengatakan "kayaknya aku ga cocok deh sama bisnis model ginian".
Nah, untuk menguji pemahaman Anda (halah!), saya ingin sedikit partisipasi Anda untk menjawab pertanyaan "mengapa orang kaya makin kaya dan orang miskin makin miskin?". Bagi yang menyimak artikel ini, pertanyaan ini sungguh gampang dijawab. Tidak percaya? Coba aja!
Anonim
24 Desember 2007 pukul 23.28
Andro Noor
24 Desember 2007 pukul 23.48
thanks udah mampir ya mas...
Anonim
26 Desember 2007 pukul 10.47
Anonim
26 Desember 2007 pukul 10.48
(maaf salah comment)
Anonim
29 Desember 2007 pukul 12.06
thanx yach,
jadi malu nich karena sering negatif. padahal buanyak hal yang patut disyukuri :)
Anonim
29 Desember 2007 pukul 22.28
@ anonim : sama sama, karena ternyata emang udah jadi kebiasaan manusia untuk mengeluh, aneh khan?